NO
|
LOKASI
|
TYPE PRODUK
|
UKURAN(Kg)
|
JUMLAH
|
HARGA
(Rp)
|
WAKTU
|
MEKANISME
DISTRIBUSI
|
PELAYANAN
TERHADAP KONSUMEN
|
1
|
Pasar rakyat Swadaya Serdam
|
Ikan segar:
-
Ikan
nila
-
Ikan
Lele
-
Ikan
mas
|
3 ekor
8 ekor
3 ekor
|
paling sedikit 5 kg paling banyak
30 kg
paling sedikit 5 kg pling banyak
30 kg
paling sedikit 5 kg paling banyak
30 kg
|
20.000-30.000
25000
32000-35000
|
Pagi sampai siang
|
Daerah parit mayor
|
Tidak
Tidak
Tidak
|
2
|
Pasar tanjung hulu
|
-
Ikan
jelawat
|
2 ekor
|
15 kg
|
28000
|
Pagi - sore
|
Pasar
Plamboyan
|
Tidak
|
3
|
KJA
pak Andi Firmansyah Jl. Imam Bonjol
|
-
Ikan
Nila
|
|
260 kg
|
20000
|
-
|
|
Tidak
|
A.
Form Pengumpulan Informasi Pasar
No
|
Lokasi
|
Type Produk
|
Ukuran
|
Jumlah (kg)
|
Harga (Rp)
|
Waktu
|
Mekanisme distribusi
|
Pelayanan terhadap Konsumen
|
1
|
KJA Pak Andi Firmansyah di Jl.
Imam Bonjol
|
Ikan Nila
|
|
260 kg untuk 1 kali panen
|
20000
|
-
|
-
|
Tidak di antar
|
|
|
|
|
|
|
-
|
-
|
|
B.
Pengumpulan informasi Keramba Jaring Apung
(KJA)
C.
ANALISIS DISTRIBUSI SALURAN PEMASARAN
- ANALISIS MARGIN PEMASARAN
M = Pr - Pf
Dimana :
M = Marjin pemasaran
Pr = Harga
di tingkat pengecer
Pf = Harga di tingkat produsen
a. Hasil analisis Margin Pemasaran di
Pasar rakyat “Swadaya Serdam” Dan Pasar Tanjung Hulu
-
Ikan
lele
Harga ditingkat pengecer : Rp 25000
Harga di tingkat produsen : Rp 18000
Ditanya: berapa margin pemasarannya?
Jawab: M = Rp 25000-Rp 18000= Rp 7000
-
Ikan
Nila
Harga ditingkat pengecer : Rp 28.000
Harga di tingkat produsen : Rp 20.000
Ditanya: berapa margin pemasarannya?
Jawab: M = Rp 28.000-Rp 20.000= Rp 8.000
-
Ikan
Mas
Harga ditingkat pengecer : Rp 35.000
Harga di tingkat produsen : Rp 25.000
Ditanya: berapa margin pemasarannya?
Jawab: M = Rp 35.000-Rp 25.000= Rp 10.000
-
Ikan
jelawat
Harga ditingkat pengecer : Rp 28.000
Harga di tingkat produsen : Rp 22.000
Ditanya: berapa margin pemasarannya?
Jawab: M = Rp 28.000-Rp 22.000= Rp 6.000
2.
ANALISIS
EFISIENSI PEMASARAN
Indeks
Efisiensi Ekonomis dihitung berdasarkan rumus seperti yang telah dikemukakan
oleh Calkin dan Wang (1978) sebagai berikut:
Indeks
Efisiensi Teknis =
-
Ikan Lele
Indeks
Efisiensi Teknis = = 0.16
-
Ikan Nila
Indeks
Efisiensi Teknis = = 0.28
-
Ikan Mas
Indeks Efisiensi Teknis = = 0.23
-
Ikan
Jelawat
Indeks Efisiensi Teknis = = 0.11
3. ANALISIS
SHARE
Selanjutnya
untuk mengetahui besarnya bagian (share) keuntungan masing-masing lembaga
digunakan rumus sebagai berikut:
SKi = x 100%
Keterangan:
Ski = bagian (share) keuntungan lembaga pemasaran I
Ki = keuntungan
lembaga pemasaran ke I
Pr = harga di
tingkat pengecer
Pf = harga di
tingkat nelayan (produsen)
-
Ikan jelawat
Ki : 4000
Pr:
28000
Pf: 22000
Ski = = 16 %
DATA HASIL SURVEI LAPANGAN
Adapun data yang dapat kami ambil waktu surve lapangan adalah sebagai
berikut:
a) Pasar Swadaya Serdam:
IKAN NILA
- Harga ikan Nila perkilo berkisar antara Rp
20.000-30.000.
- Dengan perkilonya 5 ekor.
- Dengan harga Rp 18.0000-20.000 dari pihak
pembudidayai ikan nila keramba di sungai kapuas.
- Dengan permintaan konsumen perkilonya
perhari ialah 5-30 kg/hari.
IKAN LELE
- harga ikan lele perkilo Rp 25.000
- Dengan perkilonya 5-8 ekor
- Dengan harga Rp 18000 di beli dari pihak pembudidaya ikan lele
- Dengan permintaan konsumen perkilonya perhari ialah 5-30 kg/hari
IKAN MAS
- harga ikan Mas perkilonya 35000
Dengan perkilonya 3 ekor/kg
Dibeli dari pihak pembudidaya Rp 25.000 dengan permintaan konsumen
perkilonya peh hari ialah 5-30 kg/hari
b) Pasar Tanjung
IKAN JELAWAT
- harga ikan
jelawat per kilonya Rp 28.000
- Dengan berat
perkilonya 2 ekor/kg
- Dibeli dari
pengepul Rp 22.000
- Dengan
permintaan konsumen perkilonya perhari ialah 15 kg/hari
Masalah yang dihadapi para pedagang
pengecer ikan
- Masalah penjualan ikan yang
kadang-kadang tinggi dan rendah dalam permintaan membuat keuntungan turun
naik karena konsumen tertentu saja yang
membeli di tempat tersebut. Biasanya tidak jarang juga pedagang pengecer
mengalami kerugian.
-
Kadang-kadang
harus membeli dari petani ikan dengan ukuran yang belum cukup/ ikan budidaya
yang afkir yang mereka pasarkan karena
petani sangat terhimpit dengan biaya kebutuhan pokok dan para
penjualan/pengecer pun harus menjualnya
karena mereka juga butuh biaya untuk modal dan kebutuhan hidup sehari-hari.
-
Kurangnya
perhatian pemerintah kepada mereka
kendala yang
dihadapi para pembudidaya ikan air tawar
Menurut hasil
survei dilapangan yang dilkukan oleh Ade dkk, maka didapatkan kendala yang
dihadapi para pembudidaya KJA di Sungai Kapuas ialah
-
Tercemarnya
air sungai kapuas oleh limbah industri dan penggunaan tuba oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab yang menyebabkan ikan yang di pelihara banyak yang
mati sebelum siap panen.
-
Kurangnya
perhatian pemerintah kepada mereka.
-
Tidak
seimbangnya harga pakan dan hasil panen para pembudidaya ikan air tawar.
fhoto dokumentasi survei
lapangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar